Mungkin untuk diri sendiri, baik untuk sesama, atau terbaik untuk mengungkapkan perasaan (by: nikolaus philander/emsignehta)

Jumat, 24 Oktober 2014

Tangis

Kau bodoh
Terlalu polos
Bukankah itu kemauan sendiri
Apa yang menjadi tangismu?

Tidak perlu disesali
Memang itu yang ada dan pasti terjadi
Kegelapan itu menarik karena tangis
Semua bersuara dan bergetar karena tangis
Perasaan meluap keluar juga karena tangis
Tapi, mengapa harus tangis
Tidakkah indah jika itu adalah senyuman?

Hahaha....

Bagaimana dengan senyuman dalam tangis?
Indah, tapi seperti pelarian

Ya, kesempatan yang sama tidak mungkin hadir begitu saja dengan cepatnya
Butuh waktu lama

Tangismu membawamu pada hal apa dan ke arah mana?

Kau bodoh
Untuk apa berharap dalam tangis, jika tangis itu berusaha menghapus segalanya
Bukankah diam lebih baik?

Tenang dan keluarkan tangis
Kemudian kembali tenang
Tangis dan Tenang
Seperti roda kehidupan
Keduanya menyatu
Tapi, tenang setelah tangis bisa lebih kejam dari tenang sebelum tangis

Fiuuh.....

Ya, tangis adalah jalan
Entah ke mana, kenapa, dan harus bagaimana, serta ke mana tujuannya
Jawabannya hanya diri sendiri yang tahu
Tangis; pedih, sakit, perih, menusuk, namun jangan berakhir hanya dengan diam
Lakukan apa yang harus dilakukan sebelum tangis kedua muncul!