Mungkin untuk diri sendiri, baik untuk sesama, atau terbaik untuk mengungkapkan perasaan (by: nikolaus philander/emsignehta)

Senin, 24 November 2014

Menurutku "Cinta" itu adalah...

Haaaah...
Sudah berapa triliun orang mengartikan kata "cinta". Sulit bagi kita yang tidak pernah merasakannya untuk menjawab "apa itu cinta". Ya, perlu pengalaman dan juga kesadaran untuk memahaminya sungguh-sungguh. Karena itulah "cinta" memiliki banyak arti, makna, rasa, dan sebagainya. Namun, bukankah menarik jika kita bersama orang-orang terdekat kita membahas soal cinta? Hahaha, pastinya. Nah, karena ini blog saya dan postingan dari saya, "cinta" itu memiliki sesuatu makna yang unik bagi diri saya sendiri. Jawaban di sini mungkin berbeda dari pendapat orang lain, karena pengalaman setiap orang itu pasti berbeda bukan?

Pertama, cinta akan suatu barang atau hewan peliharaan. Nah, cinta di sini buat saya sendiri berarti sesuatu yang menggerakkan kita untuk menjaga dan merawat. Kedua, cinta untuk keluarga. Di sini saya melihat adanya keterikatan antara sekelompok manusia yang terdiri dari suatu ikatan keturunan. Cinta tersebut menciptakan ikatan yang tak pernah putus, selalu terikat, dan di dalamnya ada beragam sikap untuk membantu pengembangan diri dan kedewasaan karena ketergantungan yang membawa diri masuk ke dalam kehangatan akan kebersamaan serta kedamaian. Ketiga, cinta akan diri sendiri. Hal ini berarti kita memahami siapa aku, di mana aku, apa atau apakah aku, bagaimana aku, mengapa aku, dan semua menuju pada pemahaman akan diri sendiri. Keempat, cinta akan Tuhan. Cinta di sini berarti memahami akan iman dan kepercayaan dalam diri, karena kita tahu ada yang lebih "maha" di dunia ini yaitu Yang Mahakuasa. Kelima, cinta akan sahabat dan teman-teman. Di sini tiada pembedaan apalagi soal jenis kelamin. Sahabat dan teman-teman adalah suatu langkah membangun sebuah kesadaran untuk saling mengisi dalam beragam hal dan pengalaman. Mencintai sahabat dan teman berarti mau melindungi, menjaga, memahami, dan sebagainya. Cinta itu berarti menuju pada sebuah pemahaman akan hidup yang lebih luas di mana kita sadar akan adanya perbedaan dan tiada kesamaan antara aku, kamu, dia, dan mereka. Keenam, cinta akan negara atau tanah air. Hal ini mengarah pada kesadaran akan lingkungan di mana aku tinggal. Pastinya cinta akan tanah air memiliki pengorbanan yang besar untuk menyatukan manusia dalam satu rumpu kebangsaan. Nah, yang terakhir ini, cinta akan lawan jenis. Mungkin ini yang menarik untuk dibahas karena hal ini bisa menyangkut  keluarga, sahabat, Tuhan, dan tanah air atau negara.

Hehehe, cinta terhadap lawan jenis itu bagi saya adalah awal dari kehidupan. Mengapa? Jawabannya adalah dari sejarah atau pengalaman iman serta kepercayaan yang kita miliki bahwa manusia pertama di bumi yang berkuasa atas seluruh muka bumi dan isinya adalah Adam dan Hawa. Merekalah yang seharusnya menjadi simbol cinta sejati karena dari merekalah sesungguhnya segala yang ada di bumi terbentuk. Persatuan adam dan hawa-lah yang menciptakan dunia ini, dan dari sini jelas, bahwa cinta terhadap lawan jenis sesungguhnya memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan. Oh iya, ini menurut pendapat saya lho...

Yup, jawaban sok intelektual di atas menurut saya adalah pembuka yang bagus untuk memahami cinta. Ingat! Menurut saya! Tapi, mungkin ada keinginan lebih untuk mengetahui pengalaman cinta dan saya sendiri memang bukan pakarnya tapi pernah mengalami, setidaknya ada-lah dari beragam cinta dalam beragam kehidupan. Tapi paling menarik mengenai cinta terhadap lawan jenis bukan? Antara aku sebagai cowok dan dia sebagai cewek. Ehm, ehm, pastilah menarik, apalagi untuk yang baru mengalami jatuh cinta terhadap lawan jenis.

Ok, pengalam cinta saya sendiri bisa dikatakan bagaimana ya? Tidak beruntung, tidak menarik, dan berujung pada tidak adanya kejelasan. Tapi jangan salah! Biasanya pengalaman cinta pertama terhadap lawan jenis biasanya membuka keadaan dan pemikiran diri sendiri terhadap pemahaman cinta yang begitu luasnya. Ehehe, itulah mengapa saya menulis di sini.

Terkadang cinta itu bagaikan bunga yang mekar di pagi hari dan menguncup di sore hari. Kadang cinta merubah rasa makanan yang biasa saja menjadi luar biasa. Bahkan cinta itu bisa mengubah aku yang dulu menjadi aku yang sekarang dan akan datang. Namun harus hati-hati, karena cinta bisa membawa diri pada beragam hal negatif. Mungkin inilah yang saya katakan tadi bahwa cinta Adam dan Hawa yang suci telah membawa manusia juga pada kejatuhan diri dalam dosa.

Saya bisa membagi pengalaman cinta saya karena dari sanalah saya bisa menemukan makna cinta seperti apa yang telah tertulis tadi. Dimulai dari kelas dua SMA, menyukai seorang gadis di kelas yang sama, dengan perasaan deg-degan ketika dekat dengannya atau berbincang dengannya, selalu punya khayalan apabila bersama dengannya, dan segala macamnya. Tapi pengalaman cinta saya berujung pada keanehan. Ada awalan, namun akhirannya menggantung, bahkan sampai detik ini. Ya, menjadi sesuatu yang unik karena saya tidak bisa mencintai wanita lain, tapi selalu mendapat penolakan dari wanita yang saya cintai. Hm, menarikkah? Unikkah? Saya merasa janggal. Namun itulah cinta.

Cinta itu merupakan getaran salah satu syaraf dalam diri manusia. Hal itu sebenarnya bisa "dibuang di tempat sampah", dengan kata lain dihapus, dan atau bisa "disimpan dalam kotak pandora" yang bila dibuka kapan saja jawabannya tetap sama dan membahagiakan. Pengalaman saya pribadi sih bisa dikatakan membuat saya kekanak-kanakan dalam hal cinta. Hahaha, karena itulah saya menulis hal cinta di sini. Bagaimana tidak? Jatuh cinta pertama kali, lalu menyatakannya pertama kali, tapi langsung ditolak, bahkan ketika mengungkapkannya lagi kepada orang yang sama secara lebih dari tiga kali, tetap mendapat penolakan. Yang mebuat kekanak-kanakan mungkin karena saya masih mencintainya sampai saat ini walaupun tahu penolakan itu terus ada dan pasti terjadi bila diungkapkan kembali. Ahaha, susah move on. Walau susah move on, saya menjadi  sadar, bahwa cinta itu tidak boleh dimainkan. Bukti bahwa cinta itu menjadi mainan adalah dunia saat ini, karena betapa mudahnya mengatasnamakan cinta hanya untuk memuaskan hawa nafsu atau kepuasan seks belaka.

Ya, cinta terhadap lawan jenis itu menarik di bahas. Apalagi ketika kita masih muda atau masa puber, ada aja bahasan soal cinta. Tapi itulah cinta, apa adanya, tidak pernah melukai, tidak bohong, mengarah pada kebahagiaan, serta menciptakan kehidupan positif. Inilah cinta yang sesungguhnya, bukan cinta "abal-abal". Saya sendiri sadar bahwa mencintai wanita yang saya sukai walaupun ia tidak mencintai saya merupakan warna tersendiri dalam kehidupan. Tiada kepalsuan, sungguh nyata, dan sulit untuk dilupakan. Mungkin jika setiap manusia memiliki cinta seperti ini, akan terlihat makna yang jelas akan cinta sejati.

Ah, kepanjangan gak ya? Ahahaha. Inilah bukti bahwa cinta itu membuat semangat. Baiklah, mungkin saya membuatnya dalam sebuah bait saja ya:

Cinta
Berawal dari aku dan kamu
Hingga terciptalah mereka

Banyak yang bilang itu indah
Padahal ada juga pahitnya
Katanya bisa merubah
Namun itu adalah nyatanya

Ribuan bintang malam kalah dengannya
Ia berdiri sendiri
Tetapi menciptakan hingga tak terhitung jumlahnya

Ia cerah dan gelap
Ada nada yang bergema di dalamnya
Bisa juga hampa
Hanya kekosongan yang ada

Mungkin manis
Bisa juga pahit
Mungkin indah
Tapi bisa juga buruk

Layaknya Alfa dan Omega
Beta dan Gama
Semuanya memiliki jarak
Tetapi selalu melekat

Hitam dan putih
Tidak hanya itu
Ada juga abu-abu
Bukti bahwa itu memiliki warna

Indah, memukau
Buruk, menyakitkan
Bukti bahwa cinta itu ada
Nyata dalam kehidupan dan selalu ada
Tidak mungkin tidak

Melebur dalam dua insan
Menciptakan keterikatan

Bagai alunan melodi
Ada jeda, ada lembut, keras, dan beragam

Cinta
Mungkin adalah segalanya
Semuanya bisa terjadi karena cinta
Tidak boleh diremehkan
Tetapi harus dibuktikan

Cinta
Tiada habisnya di dunia
Sulit ditulis dalam kata-kata
Karena hanya rasa dan perbuatan yang bisa membuktikannya

Itulah cinta...



Yup, mungkin itu jawaban menurut saya. Saya tidak bisa menjelaskannya secara detail dan jelas, karena itu murni dari hati dalam kehidupan nyata yang jatuh dalam perbuatan dan tindakan. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jangan bermain-main dengan cinta. Walau apapun itu, jika sudah menyangkut cinta, pasti akan mempengaruhi kehidupan kita kemarin, sekarang, dan masa depan. Maka dari itu, rasakanlah cinta, maknailah cinta, dan berikanlah cinta. Bukalah diri dan jangan menutup diri dari yang namanya cinta. Rasakanlah dan nikmatilah! Itulah yang dibutuhkan CINTA :D